Saturday, May 28, 2011

10 Bahaya Arak yang boleh menyebabkan kematian


http://imagecache.te3p.com/imgcache/170eccc138551d3893e1dd4530bba10f.jpg
http://www.ibtesama.com/vb/imgcache2/156637.gif
Abul Laits berkata: “Awaslah kau dari minum khamar kerana ia mengandungi sepuluh bahaya iaitu:
  • Peminumnya seperti orang gila dan menjadi tertawaan anak kecil dan tercela dikalangan orang-orang berakal Ibn Abud-Dunia berkata: “Saya melihat orang mabuk dijalan diBaghdad, ia sedang kencing lalu mengusapkan air kencing itu kemukanya sambil membaca: Allahummaj alni minattawwabin waj’alni minal mutathahhirin. Juga ada orang mabuk dan muntah-muntah ditengah jalan sehingga datang anjing menjilat mulut dan janggutnya dan ia berkata kepada anjing itu: “Ya sayyidi ya sayyidi, jangan mengotorkan saputangan.”
  • Memboros harta dan merosak akal. Sebagaimana kata Umar bin Alkhatthab kepada Rasulullah s.a.w.: “Ya Rasulullah, jelaskan pendapatmu mengenai khamar?” Jawab Rasulullah s.a.w.: “Sebab nyata menghabiskan harta dan merosak akal.”
  • Minum khamar menyebabkan permusuhan diantara kawan-kawan. Sebagaimana firman Allah s.w.t. (Yang berbunyi): “Innama yuridus syaithanu an yuqi’a bainakumul adawata walbagh dhaa’a filkhamri walmaisir.” (Yang bermaksud): “Sesungguhnya tujuan syaitan akan membangkitkan permusuhan diantara kamu didalam khamar dan judi.”
  • Peminumnya terhalang dari dzikrullah dan sembahyang. Sebagaimana firman Allah s.w.t. (Yang berbunyi): “Wa yashuddakum an dzikrillahi wa anis shalaati fahal antum muntahun.” (Yang bermaksud): “Dan juga menghalangi kamu dari dzikrullah dan sembahyang, apakah kamu tidak mahu menghentikan?” Ketika ayat ini turun maka Umar bin Alkhatthab berkata (Yang berbunyi): “Intahainaa ya Robbi.” (Yang bermaksud): “Kami hentikan ya Tuhan.”
  • Minum khamar itu mendorong untuk berzina, sebab kemungkinan ia menceraikan isterinya tanpa sedar
  • Ia pembuka dari segala kejahatan sebab jika mabuk. mudah berbuat segala maksiat
  • Mengganggu malaikat yang menjaganya kerana memasukkan kemajlis fasiq dan adanya bau busuk
  • Terkena hukum pukul dera lapan puluh kali dan bila tidak terpukul didunia maka di akhirat akan dipukul dengan pukulan dari enraka yang disaksikan oleh orang tua dan kawan-kawan
  • Ia telah menutup pintu langit sebab hasanatnya dan doa-doanya tidak terangkat kelangit selama empat puluh hari
  • Ia berspekulasi (membahayakan) terhadap dirinya sebab dikhawatirkan tercabut iman ketika matinya.
Ini semua siksa dunia sebelum siksa akhirat, maka tidak terhitung selain dariminuman hamim dan makanan zaqqum kerana itu seorang yang berakal jangan sampai memilih kesenangan yang sedikit sehingga membuang kelazatan yang besar dan abadi.

Bala Bencana Adalah Teguran Allah Secara Halus


Allah telah menurunkan berbagai musibah, ujian dan bala bencana yang menimpa manusia, adalah disebabkan perbuatan maksiat dan dosa mereka kepada Allah Swt dan RasulNya dalam menerima dakwah para Nabi dan Rasul-rasul Allah Swt. Selain itu mereka juga mendustakan ayat-ayat Allah, mengkufuri nikmat-nikmatNya dan menukarkan kenikmatan itu dengan kekufuran, serta para penguasa dan pembesar-pembesarnya menukar hukum Allah dengan hukum mengikut hawa nafsu mereka  dan kecenderungan masyarakat memilih serta mengikuti tradisi nenek moyang dengan ajaran sesatnya yang membelakangi dari hidayah dan Sunnah Rasulullah Saw. Al Qur’an menjelaskan, membenarkan perkara tersebut, Allah Swt berfirman:
“Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.”(QS. Al Qhashash, 28 : 59)
FirmanNya lagi:
“Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.”(QS. Hud : 117)
FirmanNya lagi:
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nisaa : 147)
FirmanNya lagi:
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”(QS. Al Isra, 17 : 16)
FirmanNya lagi:
“Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh).” (QS. Al Isra, 17 : 58)
FirmanNya lagi:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari dosa-dosamu.” (QS. As Syura, 42 : 30)
FirmanNya lagi:
“Dan Allah Telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; Karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (QS. An-Nahl, 16 : 112)
FirmanNya lagi:
“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan? Yaitu neraka Jahannam; mereka masuk kedalamnya; dan Itulah seburuk-buruk tempat kediaman.” (QS. Ibrahim, 14 : 28-29)
FirmanNya lagi:
“Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan dimuka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat yang diderita oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu lebih kuat dri merka,mereka telah mengolah bumi dan memakmurkannya lebih banyak dari apa yang mereka makmurkan.Dan telah datang kepada mereka Rasul-rasul mereka dengan membawa keterangan dan bukti-bukti yang nyata.Maka Allah sekali-kali tidak berlaku dzalim kepada mereka ,tetapi merekalah yang berlaku dzalim terhadap dir mereka.Kemudian akibat orang-orang yang melakukan kedurhakaan dan kejahatan adalah azab siksa yang lebih buruk, karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-olok.” (QS. Rum, 30 : 9-10).
Dan firmanNya lagi:
“(ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: “Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya”. (Allah berfirman): “Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, Maka Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. Kalau kamu melihat ketika Para Malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar”, (tentulah kamu akan merasa ngeri), demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya, (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi amat keras siksaan-Nya, (siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri [Allah tidak mencabut nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada sesuatu kaum, selama kaum itu tetap taat dan bersyukur kepada Allah.], dan sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui, (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya, maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang zalim. Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.” (QS. Al An fal, 8 : 49-55)
Demikianlah diantara ayat-ayat Allah yang menerangkan sebab-sebab datangnya musibah dan bala bencana.
Rasulullah Saw juga menerangkan akan sebab-sebab musibah dalam haditsnya:
Berkata Ummu Salamah, istri Rasulullah Saw, aku mendengar Rasulullah Saw bersabda:
“Jika timbul maksiat pada ummatku, maka Allah akan menyebarkan azab-siksa kepada mereka.” Aku berkata : Wahai Rasulullah, apakah pada waktu itu tidak ada orang-orang shalih? Beliau menjawab: “ada!”. Aku berkata lagi: Apa yang akan Allah perbuat kepada mereka? Beliau menjawab: “Allah akan menimpakan kepada mereka azab sebagaimana yang ditimpakan kepada orang-orang yang berbuat maksiat, kemudian mereka akan mendapatkan keampunan dan keredhaan dari dari Rabbnya.”(HR. Imam Ahmad)
Lima Sebab Datangnya Azab dan Siksa Allah
Rasulullah Saw bersabda:
“Bagaimana kalian apabila terjadi lima perkara, dan aku berlindung kepada Allah mudah-mudahan lima perkara itu tidak terjadi pada kamu atau kamu tidak menjumpainya, iaitu,
Tidaklah perbuatan zina itu tampak pada suatu kaum, dikerjakan secara terang-terangan, melainkan tampak dalam mereka penyakit ta’un dan kelaparan yang tidak pernah dijumpai oleh nenek moyang dahulu.
Dan tidaklah kaum itu menahan zakat, melainkan mereka ditahan oleh Allah turunnya hujan dari langit, andai kata tidak ada binatang ternak tentu mereka tidak akan dihujani.
Dan tidaklah kaum itu mengurangi takaran dan timbangan, melainkan mereka disiksa oleh Allah dengan kesengsaraan bertahun-tahun dan sulitnya kebutuhan hidup dan nyelewengnya penguasa.
Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka itu menghukumi dengan selain kitab yang diturunkan oleh Allah, melainkan mereka akan dikuasai oleh musuh yang merampas sebagian kekuasaan mereka.
Dan tidaklah mereka itu menyia-nyiakan kitab Allah dan sunnah NabiNya, melainkan Allah menjadikan bahaya di antara mereka sendiri.”(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Lima Belas Perkara Mendatangkan Musibah & Bala Bencana
Dari Ali bin Abi Thalib Ra berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Apabila umatku telah melakukan lima belas perkara, maka halal baginya (layaklah) ditimpakan kepada mereka bencana.” Ditanyakan, apakah lima belas perkara itu wahai Rasulullah?
Rasulullah Saw bersabda: “Apabila…
Harta rampasan perang (maghnam) dianggap sebagai milik pribadi,
Amanah (barang amanah) dijadikan sebagai harta rampasan,
Zakat dianggap sebagai cukai (denda),
Suami menjadi budak istrinya (sampai dia),
Mendurhakai ibunya,
Mengutamakan sahabatnya (sampai dia),
Berbuat zalim kepada ayahnya,
Terjadi kebisingan (suara kuat) dan keributan di dalam masjid (yang bertentangan dengan syari’ah),
Orang-orang hina, rendah, dan bejat moralnya menjadi pemimpin umat (masyarakat),
Seseorang dihormati karena semata-mata takut dengan kejahatannya,
Minuman keras (khamar) tersebar merata dan menjadi kebiasaan,
Laki-laki telah memakai pakaian sutera,
Penyanyi dan penari wanita bermunculan dan dianjurkan,
Alat-alat musik merajalela dan menjadi kebanggaan atau kesukaan,
Generasi akhir umat ini mencela dan mencerca generasi pendahulunya;
Apabila telah berlaku perkara-perkara tersebut, maka tunggulah datangnya malapetaka berupa; taufan merah (kebakaran), tenggelamnya bumi dan apa yang diatasnya ke dalam bumi (gempa bumi dan tananh longsor), dan perubahan-perubahan atau penjelmaan-penjelmaan dari satu bentuk kepada bentuk yang lain.”(HR. Tirmidzi, 2136)
Itulah perkara-perkara yang menyebabkan suatu negeri mengalami kekacauan, kehancuran, kesempitan, kemelaratan, perseteruan, dan perpecahan satu sama lainnya, antara rakyat dengan rakyat dan rakyat dengan penguasa. Korupsi dan ketidakadilan merajalela, segala macam penyakit bermunculan menimpa manusia, yang benar-benar menyulitkan dan membinasakan kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Oleh sebab itulah, Rasulullah Saw berdoa agar sahabat-sahabatnya tidak menjumpai keadaan yang demikian dahsyat dan terpuruknya. Dari semua perkara yang menyebabkan datangnya siksa dan azab itu. Insya Allah akan berakhir jika manusia dan kaum Muslimin khususnya kembali kepada Allah dan Rasul Nya, berpegang teguh kepada Dinullah (Islam yang sebenar-benarnya, menurut Al Qur’an dan As Sunnah) mengikut petunjuk Rasulnya.
Sebagai penutup, renungkanlah firman Allah Swt berikut sebagai pengajaran kita semua:
”Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri Beriman dan Bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”(QS. Al A’raf, 7: 96)

20 Keramat Wali-Wali Allah Di Dunia


  1. Allah SWT sentiasa teringat dan memuji-muji nama mereka.
  2. Allah SWT sendiri mengucap Terima Kasih kepada mereka.
  3. Allah SWT sangat kasih dan cinta kepada mereka.
  4. Allah SWT sendiri menjadi wakil untuk mengurus dan mentadbir segala urusan mereka.
  5. Allah SWT menjamin rezeki mereka kemana mereka pergi maka di sana terdapat rezeki mereka.
  6. Allah SWT sendiri mengawal diri mereka dan menolak segala sesuatu yang datang menyakitinya.
  7. Allah SWT sendiri menjinak sesuatu yang baru yang datang menempuhinya.
  8. Tinggi hemah dan tidak rela dirinya dilumuri dengan kekotoran dunia.
  9. Berjiwa besar dan tidak rasa terhina walaupun melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang bertaraf hamba.
  10. Kaya hati, jiwa dan hatinya jika sempit.Tidak terkejut jika Allah SWT menganugerahkan kekayaan kepadanya.Jiwanya juga tidak terasa susah jika Allah mendatangkan kepadanya kesusahan.
  11. Nur Hatinya bersinar-sinar sehingga dapat menyuluh kepada orang ramai dengan ilmunya,rahsianya dan hikmahnya.
  12. Hati mereka tetap lapang walaupun Allah SWT mengujinya dengan bala yang besar.
  13. Allah SWT  menganugerahkan keberkatan yang meliputu semua bidang termasuk  dalam pemakaian, percakapan, perbuatan, tubuh-badan dan lain0lain sehingga orang lain dapat berkat dari tempat tidurnya, pakaiannya, tempat pijaknya sehingga kawan-kawan yang bersahabat dengannya.
  14. Wajah mereka sentiasa hebat, sesiapa memandangnya akan merasa gerun dan akan memberi penghormatan kepadanya.
  15. Setiap langkahnya diberkati, jarak perjalanan yang jauh Allah SWT pendekkan sehingga tidak merasai kepenatan dalam setiap perjalanannya.
  16. Segala binatang buas akan menjadi jinak bila berhadapan dengannya, malah dia mampu mengarah binatang tersebut.
  17. Mereka mampu mengeluarkan khazanah simpanan Allah dibumi ini.Dengan Izin Allah SWT.
  18. Mereka menjadi tumpuan dan ikutan orang ramai, sehingga manusia sanggup menjadi khadam kepadanya demi mengharapkan keberkatan dari Allah SWT.
  19. Allah SWT mengqabulkan doa mereka, mereka tidak perlu bersumpah dan bernazar dengan nama Allah, Allah SWT telah menerima doa dan hajat mereka.
  20. Orang ramai sentiasa mengasihi mereka.